Thursday, July 29, 2010

Labels: ,

Bulan Ramadhan yang di tunggu-tunggu sebentar lagi menjelang. Banyak aktivitas yang biasanya tidak atau jarang dilakukan pada bulan-bulan lain, pada bulan Ramadhan ini dilakukan. Hal ini temasuk mempersiapkan hari raya Idul Fitri.

Berubahnya pola hidup selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, membuka kesempatan bagi pebisnis untuk menangkap peluang yang akan datang di depan mata ini. Peluang yang ada di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini bukan hanya untuk bisnis musiman tetapi juga untuk bisnis berkelanjutan. Peluang usaha pada bulan Ramadhan ini atau memanfaatkan puasa, terbuka untuk siapa saja. Yang tepenting bahwa pebisnis ataupun pedagang telah sejak awal menyasar target market tertentu dengan memilih produk yang tepat, lokasi yang baik, dan memberikan kebutuhan masyarakat selama bulan puasa. Jadi produk haruslah sesuatu yang dicari oleh masyarakat dan bukan berfokus pada apa yang diinginkan dan dipikirkan oleh pedagangnya atau kemampuan melihat pasar.

Sedangkan bagi bisnis yang tidak hanya menyediakan kebutuhan selama puasa dan lebaran, momen bulan Ramadhan ini bisa dugunakan untuk ajang promosi besar-besaran sehingga ketika bulan puasa ini selesai, produk anda telah sangat dikenal masyarakat dan ketika gaya hidup kembali normal, anda telah dapat menuai hasil yang maksimal.

Bila bingung harus memulai dari mana atau bingung memilih produk untuk dijual pada bulan Ramadhan, maka anda bisa memulai dengan sesuatu hal yang mudah bagi anda untuk melakukannya. Atau memulai dengan bisnis yang anda senang melakukannya. Kemudian pilihlah bisnis yang bisa anda lakukan dengan mudah, misalnya bila anda senang memasak maka membuka warung makanan atau kue kering akan lebih mudah untuk anda jalankan. Dan bila anda hanya menempatkan bisnis dengan momen bulan puasa ini sebagai bisnis musiman, maka anda perlu secara cerdas membidik target pasar dan memilih produk yang sesuai dengan gaya hidup selama bulan puasa dan Idul fitri tersebut.

Sementara untuk segmen pasar selama bulan Ramadhan ini dapat dibagi sesuai dengan aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat selama bulan puasa dan hari Idul Fitri.

Sahur dan Buka Puasa
Harus di bidik dengan jeli target market pada segmen ini sebelum menjajakan produk atau barang anda. Makanan basah merupakan produk andalan untuk buka puasa maupun sahur. Bila ingin memilih segmen pasar dengan momen sahur, pastikan anda mempunyai market yang jelas, sebagai contoh katering sahur untuk anak kost atau mahasiswa. Begitu pula moment buka puasa, target market yang bisa disasar adalah pekerja kantor, ataupun keluarga yang senang untuk berbuka puasa diluar rumah.

Produk lain yang bisa di ambil adalah jajanan sebagai makanan pembuka puasa. Produk seperti kolak, es kelapa muda, kurma, gorengan, kue basah, kue kering, sop buah dan lainnya marak di jual di sepanjang jalan atau disudut-sudut perumahan. Juga ketika mendekati hari raya Idul Fitri. Kebanyakan keluarga muda dan pekerja lebih memilih untuk membeli ketupat yang sudah jadi ketimbang membuatnya sediri.

Telusuri lebih jauh: Tips dan Cara Memanfaatkan Peluang Bisnis Dibulan Puasa Ramadhan

Labels: ,

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan PT. Puteri Cahaya Kharisma (Performax) akan mengadakan Pertemuan dan Pemeran Internasional Tingkat Dunia tentang produk dan bisnis halal di Jakarta, Indonesia. Pertemuan dan pameran ini akan dihadiri oleh perwakilan pemerintah dan perusahaan dari berbagai negara muslim dunia. “Peserta pemaran produk halal ini akan menghadirkan berbagai industri seperti makanan, minuman, kuliner, perbankan, distribusi, hypermat, pasar swalayan dan kosmetika.”, kata presiden direktur Performax Risda Amarina.

Sebagai negara muslim dengan penduduk terbesar, Indonesia memainkan peranan penting dalam industri produk makanan dan minuman halal untuk melindungi konsumen muslim didunia yang nantinya akan mengarah sebagai neraga tujuan wisata bagi wisatawan muslim dunia. Menurut Risda Amarina prinsip halan tidak hanya berlaku pada makanan dan minuman saha tetapi juga pada dunia dan perilaku bisnis menurut ajaran dan syariat Islam.

Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya produk dan perilaku bisnis yang halal maka Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) sepakat mendukung penuh RUU Sertifikasi Halal dengan draft yang sedang digodok di Dewan Perwakilan Rakyat yang akan mengakui kewenangan LPPOM MUI dalam sertifikasi halal.

Kesempatan Belajar tentang Produk dan Cara Berbisnis Yang Halal
“Masyarakat muslim di Indonesia sebanyak kurang lebih 200 juta orang diantaranya tinggal di Indonesia. Bayangkan betapa banyaknya konsumen yang membutuhkan produk halal,” pungkas Ir Rifda Ammarina, ketua acara Indonesia International Halal Business & Food Expo 2010 yang pertama kalinya diadakan di Indonesia ini dan bertempat di Jakarta Convention Center. Dengan melihat banyaknya masyarakat muslim didunia maka sektor ini bukan lagi sekedar menjadi ajang edukasi tetapi memiliki potensi bisnis yang sangat besar karena bicara produk halal itu tidak hanya menyangkut makanan dan minuman saja tetapi ada juga bisnis kemasan, distribusi, perbankan syariah, pembayaran syariah dan lain-lain karena itulah hal ini harus dilihat secara integral.

Pameran produk-produk halal ini dihadiri oleh ratusan UKM (usaha kecil menengah) dan perusahaan kecil binaan lainnya. Talkshow dan forum seputar makanan halal juga dilaksanakan untuk mengedukasi dan mendidik para pengunjung tentang makanan dan minuman halal serta tak lupa juga akan dihadirkan beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga yang melakukan transaksi yang sangat sesuai dengan syariat Islam.

Acara pameran ini diharapkan akan terbangun kesadaran masyarakat muslim Indonesia bahwa halal adalah kebutuhan mutlak dan merupakan bagian dari ibadah muslim karena sholat dan doa tidak akan diterima jika didalam perut kita ada yang tidak halal atau datang dari hasil yang tidak halal. Indonesia haruslah menjadi tuan rumah, menajdi pemasok pangan dan negara tujuan wisata bagi negara muslim lainnya.

Digelarnya acara ini karena masih saja ada pihak-pihak produsen yang belum memahami benar mengenai konsep halal dalam cara yang terintegrasi. Untuk itulah diperlukan perkenalan akan konsep halal dalam acara yang digelar bersama Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, BPOM, MUI, dan Performax ini.

Selengkapnya: Pameran Produk Halal Internasional Terbesar Di Jakarta