Thursday, December 31, 2020

Labels: ,

Kita semua mengenal istilah dalam bidang ekonomi yang disebut law of disminishing returns. Hukum ini menyebutkan bahwa penambahan input secara terus menerus akan menyebabkan penurunan hasil output. Hal ini terjadi karena titik hasil output yang optimal telah tercapai dan setiap penambahan input hanya akan menaikan biaya tanpa mampu meningkatkan hasil akhir. Hukum ini juga berlaku dalam bidang komunikasi visual khususnya desain dimana setiap penambahan input seperti ide, konsep baru, saran, rekomendasi hingga revisi desain tidak lagi berpengaruh pada hasil akhir final desain. Justru hanya menambah panjang waktu penyelesaian dengan peningkatan hasil yang marginal Revisi disebut optimal bila klien sudah menyetujui proposal desain yang akan dijadikan desain final. Jumlah revisi yang optimal sangat bergantung pada pengalaman, senioritas, komunikasi dan kemampuan yang dimiliki oleh masing masing desainer. Revisi desain yang optimal adalah 2 – 4 kali revisi terhadap draft konsep awal. Sedangkan untuk seorang desainer pemula dan junior jumlah revisi optimal berkisar antara 3 – 6 kali revisi desain. Berapa Waktu Rata-Rata Revisi Desain Setiap proyek desain memiliki ruang lingkup yang berbeda dalam pengerjaannya baik dari sisi tujuan, jumlah dan luas muka materi desain. Variasi sangat besar terutama dalam desain grafis seperti booklet, poster, leafter, brosur maupun buku panduan. Waktu yang dimaksud disini bukanlah waktu tercepat akan tetapi waktu optimal untuk merevisi tanpa mengurangi kualitas desain. Dalam hal revisi besar atau revisi konsep maka waktu yang dibutuhkan sesuai dengan waktu semula untuk menciptakan konsep awal karena dalam revisi besar semua proses kreatif harus diulang kembali. Untuk revisi kecil dalam desain grafis dengan luas muka A4 maka waktu yang dibutuhkan untuk revisi desain adalah 3-4 jam kerja. Bila proses revisi harus melalui art direktor akan menambah waktu 1-2 jam kerja. Pada pembuatan desain logo, revisi membutuhkan waktu 4-5 jam kerja. Hal ini dikarenakan pada proses desain logo diperlukan pertimbangan agar revisi yang diberikan tetap sesuai dengan visi, misi dan nilai filosofi perusahaan. Jumlah Revisi Desain Yang Optimal Lanjutkan Disini

Labels: , ,

Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan masyarakat yang berbasis komunitas yang juga merupakan unit pelaksana dibawah pemerintahan daerah yang bertanggung jawab terhadap pembangungan kesehatan diwilayah kerjanya.

Sebagaimana setiap organisasi pasti memiliki sebuah logo atau lambang yang mampu diidentifikasikan dan mudah dikenali oleh masyarakat. Logo Puskesmas ini memiliki banyak arti dan makna filosofi yang terkandung didalamnya seperti semua lambang gambar dari organisasi, lembaga dan instansi pemerintah Indonesia.

Cukup banyak desainer yang menganggap tidak penting untuk membuat desain logo yang memiliki arti dan makna filosofi. Desainer seperti ini umumnya kurang memahami tujuan dan fungsi dari logo serta identitas perusahaan karena logo harus mampu menterjemahkan visi, misi dan kepribadian dari perusahaan dimata pelanggannya selain sekedar menjadi pembeda terhadap kompetitornya.

Karena itulah sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan logo lambang Puskesmas harus ditempatkan sedemikian rupa pada bagian depan bangunan agar mudah terlihat dari jarak yang cukup jauh oleh masyarakat disekitar lingkungannya.

Arti dan Makna Filosofis Logo Puskesmas

Labels: , ,

Mengetahui arti warna pada makna logo adalah penting karena sejak lama diketahui bisa memberikan pengaruh positif terhadap psikologi, emosinal serta cara bertindak manusia. Warna juga menjadi bentuk komunikasi non verbal yang bisa mengungkapkan pesan secara instan dan lebih bermakna yang sering digunakan para marketer atau komunikasi visual yang handal untuk tujuan branding, sales/penjualan serta marketing perusahaan. Misalnya warna merah berarti gagah atau putih yang dikaitkan dengan kesucian pada pembuatan logo perusahaan.

Bahkan, ada ilmu komunikasi visual yang menggunakan warna untuk terapi warna atau yang disebut colourology (menggunakan warna untuk meyembuhkan). Metode ini sudah dipraktekkan oleh banyak kebudayaan kuno seperti Mesir dan Cina. Mata kita bisa menangkap tujuh juta warna yang berbeda. Tetapi ada beberapa warna utama yang bisa memiliki dampak pada kesehatan dan mood yang pada akhirnya akan mendorong konsumen untuk lebih loyal terhadap produk perusahaan.

Setiap warna memancarkan panjang gelombang energi yang berbeda dan memiliki efek yang berbeda pula. Dengan menggunakan berbagai nuansa warna pada materi promosi, branding, marketing, corporate identity serta logo perusahaan dapat membawa harmoni, stabilitas, keseimbangan dan peningkatan penjualan yang mengagumkan.

Kali ini akan dibahas tentang psikologi arti makna warna logo di dalam sebuah desain akan tetapi tidak berarti efeknya akan berbeda dengan print atau media yang lain, teori dasarnya akan tetap sama. Berikut adalah daftar warna-warna yang akan dibahas dalam artikel kali ini:

Labels: , ,

Apa yang membuat desain logo perusahaan farmasi, pabrik obat, apotek, toko obat, klink kecantikan atau bahkan praktek dokter itu bagus dan terlihat profesional? Bagaimana kriteria pembuatan logo industri kesehatan yang baik? Pertanyaan seperti kerap muncul terutama setelah proses memilih nama bisnis yang bagus selesai. Tujuan dan Fungsi Logo Hal yang selalu harus diingat pada desain logo adalah tujuan dan fungsi dari logo bagi perusahaan. Tujuan pembuatan logo adalah membuat lambang gambar yang dapat membedakan perusahaan, produk, layanan dan jasa. Penempatan sebuah logo juga harus sesuai dengan tujuan pembuatannya seperti dipojok bawah iklan televisi, kemasan produk, kop surat hingga papan nama kantor atau toko. Namun dimanapun penempatannya, logo tetap memiliki fungsi yang sama yaitu pernyataan klaim kepemilikian perusahaan atas sebuah merek, produk atau bisnis. Logo yang unik adalah penyataan tentang apa, siapa, dimana dan mengapa, untuk melindungi identitas perusahaan dari kompetitor ataupun pemalsuan produk. Kriteria Desain Logo Perusahaan Farmasi dan Apotek Yang Baik Bila mengamati beberapa logo perusahaan farmasi dunia, kemasan produk obat hingga apotek ternama maka terdapat banyak sekali kesamaan dalam logo tersebut. Keseluruhan logo mereka memiliki beberapa elemen dasar yang wajib ada dalam desain logo perusahaan farmasi dan apotek maupun perusahaan yang bergerak dalam bidang kesehatan yang baik dan benar. Berikut ini adalah 3 kriteria elemen dasar dan wajib dalam desain logo farmasi dan apotek yang baik Pemilihan Font Yang Humanis Kombinasi Warna Yang Memiliki Arti Harapan Gambar Geometris Yang Melambangkan Identitas Lebih Detail : Desain Logo Perusahaan Farmasi dan Apotek Yang Bagus Serta Cara Memilih Namanya

Labels: , ,

Sebelum memberikan solusi untuk mengatasi dan melakukan pencegahan terhadap revisi tak berhingga atau tidak habis dari klien. Perlu terlebih dahulu untuk mencari dan mengetahui akar permasalahan dari jenis revisi yang tidak ada henti dan habisnya ini. Revisi tidak terbatas ini sangat merugikan karena akan membuat nilai per kerja menjadi semakin kecil seiring dengan bertambahnya jumlah revisi. Revisi tak berhingga terjadi karena ruang lingkup proyek desain yang tidak jelas, penawaran desain yang menyertakan klausul revisi sampai puas, desain brief yang tidak komprehensif, proses kreatif yang kurang sempurna dan kesalahan dalam menterjemahkan konsep kedalam bentuk visual Setelah mengetahui beragam penyebab masalah revisi yang tiada henti. Solusi ini dapat dipakai untuk membatasi, mengatasi dan mencegah revisi tak berhingga yaitu membuat batasan ruang lingkup revisi, memberikan batasan waktu pengerjaan desain, membuat desain brief yang jelas dan meningkatkan kemampuan komunikasi. Membuat Batasan Ruang Lingkup Revisi Sejak Awal Memberikan informasi dan ketentuan batasan revisi seperti jenis dan jumlah revisi yang dapat dilakukan. Informasi lain yang dapat diberitahukan adalah klausul bahwa terdapat biaya tambahan yang harus dikeluarkan apabila revisi yang dilakukan melebihi ketentuan. Ini adalah cara yang paling ampuh untuk mengatasi revisi tidak berhingga atau tiada henti. Membuat Batasan Ruang Lingkup Waktu Pengerjaan seterusnya silakan baca : Revisi Tidak Berhingga Serta Cara Mengatasi dan Mencegahnya

Labels: , , , ,

Revisi adalah tahapan keempat dalam proses kreatif desain setelah tahap ketiga yaitu pembuatan konsep yang mampu memberikan solusi visual bagi inisiatornya. Revisi desain didefinisikan sebagai proses perbaikan, perubahan, penambahan alternatif dan atau variasi dari draft konsep desain awal yang sedang atau telah dikerjakan. Revisi juga berarti proses modifikasi dan koreksi dalam perjalanan untuk mencapai desain final yang mampu mengkomunikasikan tujuan pembuatannya. Tujuan Revisi Desain Dalam Proses Kreatif Dalam manajemen perusahaan dikenal istilah kaizen yang berarti perbaikan dengan melakukan perubahan untuk menjadi yang lebih baik. Dalam kaizen setiap bagian atau proses produksi dianalisa dan diberikan masukan umpan balik untuk meningkatkan kualitas dari hasil akhir dari produk atau proses manajemen. Semua hal dilakukan secara terus menerus untuk menjadi sesuatu lebih baik dari sebelumnya Revisi desain bertujuan untuk mencapai hasil desain final yang mampu mengkomunikasikan secara visual maksud dan tujuan pembuatnya dengan maksimal serta mutlak diperlukan dalam setiap proses kreatif. Karena itu revisi merupakan tahapan yang tidak dapat diabaikan bila ditinjau dari kaidah pembuatan desain yang benar. Baik dalam pembuatan desain logo, brosur, poster sosial media, desain web, maupun identitas perusahaan. Sedemikian pentingnya sehingga tidak ada satu aspekpun dalam tahapan proses kreatif dapat mencapai tujuan yang diinginkan tanpa melalui proses revisi. Karena itu revisi desain haruslah dipandang sebagai hal yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Keuntungan pertama bagi pihak klien adalah karena mampu memberikan sarana umpan balik atau feedback guna mendapatkan final desain yang sesuai dengan keinginan. Keuntungan kedua adalah bagi pihak perusahaan desain atau designer itu sendiri yaitu mampu meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan serta kemampuan tehnis maupun konseptual. Lebih Lanjut : Definisi Revisi Desain dan Fungsi Pentingnya Dalam Proses Kreatif

Labels: , , ,

Pada desain grafis, khususnya bidang iklan pada media luar ruangan terdapat berbagai macam bentuk reklame dan iklan seperti billboard, baliho dan spanduk. Semua media iklan luar ruangan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda dalam dunia periklanan. Tetapi sebelum membahas perbedaannya, kita akan terlebih dahulu melihat dan memahami persamaan. Persamaan dari billboard, baliho dan spanduk adalah dari segi tujuan dan fungsinya yaitu sebagai bagain dari marketing tool atau sarana promosi untuk menyampaikan pemberitahuan, informasi, pesan promosi, iklan dan reklame hingga tentang kegiatan event atau acara kepada masyarakat luas. Meskipun memiliki persamaan dalam hal tujuan dan fungsi namun perlu dipahami beberapa perbedaan penting antara billboard, baliho dan spanduk sebelum memilih dan mengintegrasikan media tersebut pada strategi marketing perusahaan. Perbedaan tersebut antara lain: Billboard Kata billboard berasal dari bahasa latin yang berarti papan pengumuman. Pada zaman dulu papan pengumuman ini digunakan sebagai media pemberitahuan peraturan baru bagi pemerintah. Pada saat ini kata billboard telah memiliki perubahan arti menjadi papan besar diluar ruangan untuk menampilkan iklan. Karena penggunaannya diluar ruangan maka billboard memiliki ukuran yang cukup besar dan diletakan pada tempat yang mudah dilihat secara permanen yang ramai dilalui agar dapat diketahui oleh sebanyak mungkin orang diarea tersebut Perbedaan utamanya terletak pada permanen atau tidaknya konstruksi tempat bedirinya